Asam dan Basa Organik
a. Asam Organik
Asam organik dicirikan oleh adanya atom hidrogen yang terpolarisasi positif. Terdapat dua macam asam organik, yang pertama adanya atom hidrogen yang terikat dengan atom oksigen, seperti pada metil alkohol dan asam asetat. Kedua, adanya atom hidrogen yang terikat pada atom karbon di mana atom karbon tersebut berikatan langsung dengan gugus karbonil (C=O), seperti pada aseton.
Metil alkohol mengandung ikatan O-H dan karenanya bersifat asam lemah, asam asetat juga memiliki ikatan O-H yang bersifat asam lebih kuat. Asam asetat bersifat asam yang lebih kuat dari metil alkohol karena basa konjugat yang terbentuk dapat distabilkan melalui resonansi, sedangkan basa konjugat dari metil alkohol hanya distabilkan oleh keelektronegativitasan dari atom oksigen.
Gambar 1. Perbandingan keasaman metil alkohol dengan asam asetat
Keasaman aseton diperlihatkan dengan basa konjugat yang terbentuk distabilkan dengan resonansi. Dan lagi, dari bentuk resonannya menyetabilkan muatan negatif dengan memindahkan muatan tersebut pada atom oksigen.
Gambar 2. Keasaman aseton
Senyawa yang disebut dengan asam karboksilat, memiliki gugus –COOH, terdapat sangat banyak di dalam organisme hidup dan terlibat dalam jalur-jalur reaksi metabolik. Asam asetat, asam piruvat,dan asam sitrat adalah contohnya. Perlu dicatat bahwa pH fisiologis adalah sekitar 7.3, sehingga asam karboksilat sebagian besar terdapat sebagai anionnya, yaitu anion karboksilat, -COO-.
Gambar 3. Beberapa contoh senyawa asam karboksilat
b. Basa Organik
Basa organik dicirikan dengan adanya atom dengan pasangan elektron bebas yang dapat mengikat proton. Senyawa-senyawa yang mengandung atom nitrogen adalah salah satu contoh basa organik, tetapi senyawa yang mengandung oksigen dapat pula bertindak sebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang cukup kuat. Perlu dicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen dapat bertindak sebagai asam maupun basa, tergantung lingkungannya.
Gambar 4. Beberapa contoh basa organik
Hal yang mempengaruhi keasaman dan kebasaan :
a. Efek Struktur
Umumnya muatan negatif akan stabil apabila muatan terdelokalisir pada ruangan yang lebih besar atau atom yang lebih banyak. Artinya, molekul dengan atom yang mengikat muatan negatif lebih banyak akan lebih stabil daripada satu atom yang mengikat muatan negatif.
b. Elektronegatifitas atom yang bermuatan negative
Muatan negatif lebih memilih berikatan unsur yang elektonegatif daripada unsur elektropositif. Itulah sebabnya mengapa air lebih asam daripada amonia, karena oksigen lebih elektronegatif dibandingkan nitrogen.
Gambar 5. Elektronegativitas atom yang bermuatan negative
c. Ukuran atom yang bermuatan negatif
Muatan negatif lebih suka berikatan dengan atom yang berukuran besar, karena ruangan yang tersedia lebih besar, sehingga akan lebih stabil. HI lebih asam dibandingkan dengan HF, walaupun F- lebih elektronegatif dibandingkan I-. Ion I- jauh lebih besar dibandingkan F-, sehingga muatan negatifnya lebih stabil. Maka pada golongan halida, kekuatan asam bertambah dari HF, HCl. HBr dan HI yang terkuat.
Gambar 6. Ukuran atom yang bermuatan negatif
d. Kestabilan resonansi
Kestabilan basa konjugasi dari fenol terjadi karena anion dapat mendelokalisir muatan negatif ke sepanjang cincin dengan cara resonansi. Pada sikloheksanol, tidak terjadi resonansi, sehingga kekuatan asamnya jauh lebih kecil dibandingkan fenol.
Gambar 7. Contoh kestabilan resonansi
e. Kestabilan muatan negatif karena berdekatan dengan atom yang elektronegatif
Keberadaan grup elektronegatif di dekat atom hidrogen juga akan meningkatkan keasaman, karena akan menstabilkan muatan negatif. Misalkan pada substitusi hidrogen pada asam asaetat dengan klor, membuat molekul ini lebih asam 100 kali lipat. Hal ini disebabkan oleh atom klor yang elektronegatif akan mendorong kerapatan elektron ke arah oksigen, sehingga oksigen tidak menanggung semua muatan negatif sendirian.
Gambar 8. Kestabilan muatan negatif karena berdekatan dengan atom yang elektronegatif
Pertanyaan :
1. Apa penyebabnya suatu senyawa yang mengandung oksigen
dapat bertindak sebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang kuat ?
2. Bagaimana efek delokalisasi dan efek medan pada sifat keasaman dan kebasaan suatu senyawa organik ?
Sumber : Prasojo, S. L. 2012. Kimia Organik I Jilid 1. Yogyakarta : Pratiwi.
Jawabannya:
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Jawabannya:
Hapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai anggi:)
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kakakk
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hello anggi cahaya nirwana :-)
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Benerin klo salah ya!😀
Haii kakk,
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kakak
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Malam kak anggi😁 mau coba jawab ya kak
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kak....
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hallo kak anggi..
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Terima kasih Anggi atas pemaparan materinya
BalasHapusJawaban untuk pertanyaannya sejauh yang saya ketahui
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
https://anggicahayanirwana.blogspot.com/2018/11/keasaman-dan-kebasaan-senyawa-organik_10.html?m=1
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kakak anyun hehe
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
hai kak anggi
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kakakk
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Haii anggi mungkin jawabannya ini ��
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
BalasHapusmendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Assalamualaikum anggi. terima kasih atas materi tentang keasaman dan kebasaan yang telah dijelaskan. penjelasannya mudah dipahami sehingga dapat menambah pengetahuan.
BalasHapusuntuk menganggapi pertanyaannya, saya coba menjawabnya.
Jawaban:
1. berdasarkan kekuatannya, basa dapat ditinjau berdasarkan kemampuan dari molekul ataupun senyawa untuk mendonor pasangan elektron bebasnya dan molekul O memiliki pasangan elektron bebas yang dapat didonorkan sebagai basa.
2. Penyebab efek delokalisasi terjadi karena adanya resonansi yang membuat kestabilan dan keasaman meningkat. efek dari delokalisasi memiliki pengaruh berupa -M sebagai pendorong elektron (Basa) dan +M sebagai penarik elektron(Asam)
Hallo anggii
BalasHapusBaik saya akan mencoba menjawabnya
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Terimakasih ka
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Assalamualaikum kak..
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Assalamualaikum kakak,Terimakasih kak atas materinya yang bermanfaat. Kami akan mencoba menjawab kak:
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kak anggi, aku coba jawab ya
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
BalasHapusmendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Makasih gik
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
Hai anggi:)
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Jawabannya:
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai anggi:)
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
Jawabannya:
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Terimakasih atas materinya anggi
BalasHapusJawabannya :
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
BalasHapusmendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Halo nggi..
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam).
halo anggiii, menurut saya
BalasHapus2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai anggi, jawaban no 2:
BalasHapusKekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa.
Semoga membantu ya
Hallo anggi
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hy kak
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
BalasHapusmendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Jawabannya:
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Haii kekasihkuu..
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
BalasHapusmendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Makasih materinya kakak. Menarik sekali saya akan coba jawab:
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Terimakasih kak atas materinya yang bermanfaat. Kami akan mencoba menjawab kak:
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Oke noob
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
BalasHapus1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Makasihh kak Odette , semoga bermanfaat ya kak ilmunyaa.
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai kakak
BalasHapusJawabannya:
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)
Hai anggi
BalasHapusKakak coba jawab yaaa
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
mendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa.
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam).
1. Kekuatan basa dapat ditinjau dari kemampuan molekul/senyawa untuk
BalasHapusmendonorkan pasangan elektron bebasnya. Dan O memiliki PEB untuk didonorkan sebagai basa
2. Efek delokalisasi menyebabkan adanya resonansi sehingga kestabilan meningkat dan keasaman juga meningkat. Efek medan pengaruhnya berupa -M : pendorong elektron (sifat basa) dan +M : penarik elektron (sifat asam)